Article Detail
Tugas Berat sebagai Kapten Tim
MENJADI salah satu anggota first team pada gelaran Junio JRBL 2017-2018 Jogja Series menjadi kebanggaan. Demikian yang dirasakan Kapten Tim Basket Putra SMP Stella Duce 1 Jogja (Stece) Rafael David Santoso.
Sebagai kapten tim, pada awalnya dia sempat kesulitan mengoordinir temanteman setimnya. Bagaimana tidak, dia harus menyamakan chemistry rekanrekannya agar kompak saat berlaga.
”Teman-teman sulit sekali dikumpulkan. Mereka masih males-malesan, lebih mementingkan kesibukan lainnya” kata Rafael.
Menjadi kapten tim basket itu menurut Rafael tanggung jawabnya besar. Karena harus menjaga tim agar tetap utuh sampai akhir laga. ”Bagaimapaun caranya, harus menyemangati rekan satu tim saat latihan agar permainan semakin bagus,” kata Rafael.
Menjadikan rekan setim kompak pun menjadi tugasnya. Meskipun banyak rintangan, dia berhasil menyamakan chemistry tim basketnya. Hasilnya pun memuaskan saat berlaga dalam JRBL lalu. ”Guna menyamakan chemistry, kami biasanya makan bareng di kantin sekolah lalu nongkrong dan bercengkerama,” ujar Rafael.
Dia pun pernah kena peringatan pelatihnya, Lie Gwan Chin. ”Katanya jangan sering-sering pergi. Harus tetap latihan biar bisa menang di JRBL,” ujar Rafael menirukan pesan Lie.
Pria yang duduk di kelas sembilan ini mengaku tantangan JRBL Jogja Series sangat besar. Maka, dia pun menyemangati timnya ketika merasa lelah dengan latihan yang menyita waktu dan tenaga.
Dia selalu berpesan ke teman-temannya tidak meremehkan lawan. ”Waktu final juga kami tetap melakukan persiapan, karena menurutku SMP Budi Mulia Dua (BMD) Jogja itu tim yang integritasnya kuat,” kata Rafael.
Dia, saat itu, masih sering merasa chemistry tim menurun. Namun dengan menjaga pertemanan, rajin latihan, dan saling percaya maka chemistry bisa tetap terjaga.
Meski mengemban beban berat sebagai kapten, dia bisa belajar menjadi pemimpin yang baik. Pria berumur 14 tahun itu ingin selepas SMP akan tetap berlatih basket.
Belajar dan Tetap Berprestasi
Forward tim basket putri SMP Stella Duce I Jogja (Stece) Audrey Gunajaya dinobatkan menjadi first team pada Junio JRBL 2017-2018 Jogja Series. Raihan itu dia sabet di tengah kesibukan persiapan menjelang Ujian Nasional (Unas) tingkat SMP.
Sibuk belajar tidak menyebabkan Audrey kendur berbasket menjelang JRBL 2017 lalu. Dia tetap maksimal menyiapkan fisik menjelang pesta basket pelajar SMP terbesar di tanah air tersebut.
Audrey semakin memperbanyak porsi latihannya jelang Junio JRBL 2017-2018 Jogja Series. Berkat perjuangannya, perempuan berusia 15 tahun ini ikut sukses membawa tim basket putri Stece menjadi champion.
”Soal first team, waktu akan diumumkan, aku merasa nothing to lose dan enjoy saja,” kata Audrey.
Dia bersama tim basketnya sering hang out bersama. Tujuannya agar chemistry antar pemain bisa terjaga saat berlaga.
Jika ada anggota timnya sedang down bermain basket, Audrey dan temantemannya yang lain tetap memberikan semangat. Mengajaknya kumpul dan latihan bareng terus.
”Menurutku chemistry antar pemain memegang peranan penting dalam basket. Ini tim, bukan orang per orang yang bekerja sendiri,” ujar Audrey.
Teamwork sangat perlu saat berlaga. Itu pula yang menyebabkan tim basket putri SMP Stece bisa jadi champion lima kali berturut-turut.
Atlet Porda tersebut bersama rekan setimnya, Miracle, dijuluki Bintangnya Stece. ”Bangga disebut sebagai bintang di tim,” kata Audrey.
Namun Audrey tidak sombong karena julukan tersebut. Justru membuatnya makin rendah hati dan termotivasi menjadi lebih baik.
Kesibukannya berbasket tidak menjadikan sekolahnya tercecer. Dia tetap menomorsatukan sekolah apalagi menjelang Unas untuk berburu SMA. (sde/iwa/rg)
http://www.jrblindonesia.com/v2/news/tugas-berat-sebagai-kapten-tim
-
there are no comments yet