Article Detail

Misa Berbahasa Inggris SMP Stella Duce 1


Adalah suatu impian dari Gereja, bahwa semua anggota dari Tubuh Mistik Kristus saling bahu membahu menciptakan suatu iklim, di mana setiap umat Allah dapat terus berjuang dalam kekudusan, sehingga pada akhirnya seluruh umat Allah dapat sampai pada Tanah Terjanji, yaitu Surga.
Sungguh menjadi suatu kondisi yang begitu ideal, jika Sekolah Katholik sebagai Gereja yang terkecil, menjadi tempat di mana peserta didik mendapatkan pondasi yang kokoh dalam iman Katholik dan peserta didik dapat belajar untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Dengan kata lain, Sekolah Katholik menjadi tempat di mana peserta didik dapat bertumbuh dalam kekudusan.
Sekolah Katholik harus bersama - sama melakukan pembentukan dan pembinaan karakter kepada peserta didik untuk menjadi seperti pribadi Kristus. Pendidikan Sekolah Katholik yang baik berfokus pada pembentukan peserta didik untuk menemukan jati dirinya sebagai anak - anak Allah, dan membantu peserta didik untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan pikiran. Kasih kepada Tuhan ini juga dimanifestasikan dalam mengasihi sesama, yaitu peserta didik dilatih untuk menjadi seseorang yang tidak hanya memikirkan kepandaian / kebaikan sendiri, namun juga mengusahakan kebaikan bagi orang lain. Sekolah Katholik menjadi suatu tempat, di mana peserta didik dapat memusatkan perhatian pada sesuatu yang benar - benar baik, benar, dan indah ( the good, truth, and beautiful) ; dan bahwa di dalam kebersamaan, sesuatu yang baik, benar dan indah tersebut, semakin
menampakkan buah - buahnya.
SMP Stella Duce 1 memberikan kesegaran kepada peserta didik dengan memperkuat pondasi iman, menyegarkan dan menguatkan peserta didik dengan sakramen - sakramen, terutama Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat.
Tujuan dari SMP Stella Duce 1  tersebut adalah tidak hanya mengajar, melainkan juga membentuk peserta didik menjadi pribadi yang utuh. SMP Stella Duce 1  tidak hanya harus mengajar mereka secara akademis, tetapi juga bekerja keras untuk membawa mereka kepada kekudusan. Manusia terdiri atas tubuh dan jiwa, maka sekolah SMP Stella Duce 1 tidak hanya mengisi ‘kepala’ peserta didik dengan informasi, tetapi harus juga mengisi hati peserta didik dengan iman Katolik dan kasih. SMP Stella Duce 1  harus menanamkan dalam hati peserta didiknya, hati yang mengasihi dan melayani: pelayanan kepada sesama, kepada negara dan kepada Tuhan.
Acara Misa Kuduspun harus dibuat bervariasi tanpa mengubah aturan – aturan baku yang sudah ditetapkan oleh gereja, dengan tujuan agar Perayaan Misa Kudus tidak monoton dan membosankan. Semua peserta didik menjadi tertarik mengikuti jalannya perayaan tersebut dengan khidmat dan serius.
Salah satu bentuk variatif Misa Kudus adalah mengunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris dari awal hingga akhir perayaan. Tentu saja semua persiapan, baik teks, lagu – lagu, petugas Ibadat, dan Liturgi serta Romopun harus dipersiapkan dengan baik.
SMP Stella Duce 1 pada hari Jumat tanggal 20 April 2018 menyelenggarakan Misa Kudus berbahasa Inggris di Gereja  Katholik Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran. Ujub Misa adalah “ Mohon Rahmat Kelancaran dan pendampingan dalam pelaksanaan UNBK 2018 bagi peserta didik kelas 9 serta Paskahan Bersama “.
Misa dipimpin oleh Romo Stephanus Candra, A.M. Misa berlangsung dengan Khidmat, para peserta didik dengan lantang menjawab seruan Romo dan dengan suara keras menyanyikan lagu – lagu selama perayaan berlangsung.
Lagu – lagu yang berjudul “ Sing a New Song, Glory and Praise, Thy World, a Gift to You, Give Thanks “, ikut menyemarakkan acara Misa Kudus tersebut. Ditambah Romo Stephanus Candra, A.M. memimpin Misa Kudus dengan Bahasa Inggris dengan sangat jelas dan fasih, sehingga memudahkan peserta didik mudah menangkap apa yang dikatakan Romo tersebut.
Dalam kotbah Romo Stephanus Candra, A.M. berpesan “ With the grace of Easter, we surrender all of our effort and study to our God. The God himself will accompany and help during the exam later if we have trouble. God will do the best for us. Believe in god’s death and then rise for all of us. “
Setelah acara perayaan Misa, peserta didik kembali ke sekolah dengan berjalan kaki. Setelah sampai di sekolah, mereka pesta Paskahan Bersama dengan menyantap nasi ayam goreng yang sudah disediakan oleh sekolah.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment