Article Detail

Kuliner Khas Jogja: MIE LETHEG

Mie letheg umumnya diolah menjadi mie rebus atau mie goreng. Hidangan ini sering disajikan dengan telur bebek atau telur ayam kampung, potongan ayam, dan berbagai jenis sayuran. Makanan ini dapat dikonsumsi sebagai pelengkap nasi untuk meningkatkan kekenyangan.


Mie letheg (Jawa: ꦧꦏ꧀ꦩꦶ​ꦊꦛꦺꦒ꧀, Bakmi lěṭèg) adalah salah satu kuliner mie yang berasal dari Srandakan, Bantul, Yogyakarta dengan menggunakan bahan dasar tepung tapioka dan singkong. Proses produksi mie letheg masih dengan menggunakan cara yang tradisional. Sebutan letheg ini muncul karena mie letheg memiliki warna yang keruh kecoklatan dan kurang menarik, tidak seperti mi pada umumnya. Mie letheg tidak menggunakan pewarna zat kimia serta zat pengawet. Meski tanpa zat pengawet, mi lethek kering bisa awet disimpan hingga lebih tiga bulan.


Sekilas, mie ini mirip seperti sohun. Itu karena warna mie letheg yang berwarna kecoklatan, memang benar-benar membangkitkan selera makan.


Warna mie letheg keruh kecoklatan dan tidak menarik karena proses produksinya yang benar-benar alami dan diolah secara tradisional. Dikatakan alami karena mi ini tidak menggunakan bahan pemutih, pewarna atau zat pengawet. Secara fisik, mie letheg mirip dengan mie bihun. Tetapi mie letheg lebih tebal dan memiliki tekstur yang lebih kenyal dibandingkan dengan mi yang terbuat dari gandum.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment