Article Detail

The Effectiveness of GDevelop 5 in Creating Educational Games on the History of Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat for Students

Ni Hao!

Haii semuaa, saya Joana Zoe Gracia dari kelas 8 Pancakusuma, dan saya bisa dikenal akrab sebagai Joana. Bersyukur sekali, saya lahir sebagai seorang perempuan yang sangat diberkati oleh Tuhan, dan selalu diberikan semangat untuk terus mencoba hal-hal baru. Sehingga pada suatu saat, saya merasakan pengalaman yang sangat berkesan dalam hidup saya. Then, I am truly delighted to share my experience, hoping it will inspire and motivate all of you with this story!


Tahun 2024 adalah tahun yang dipenuhi dengan banyak kejutan dan pencapaian bagi saya. Pada awal tahun 2024 ini, tepatnya pada bulan Januari, saya memberanikan diri untuk mulai meneliti bersama rekan saya, Kak Hana. Tema dari penelitian kami adalah tentang kebermanfaatan sebuah aplikasi development yakni GDevelop 5, dalam pembuatan game edukasi sejarah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bagi pelajar. Judul dari penelitian kami adalah Optimalisasi Aplikasi Unity dalam Pembuatan Game Edukasi Peninggalan Sejarah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bagi Pelajar SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.


Penelitian ini juga kami kompetisikan pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) pada tingkat kota dan nasional. Ternyata setelah melalui beberapa tahap, pada ajang OPSI tingkat Kota Yogyakarta, kami diberikan suatu anugerah sehingga penelitian kami lolos. Oleh karena itu, pada pertengahan bulan Juli 2024, kami melaksanakan pameran dan presentasi OPSI tingkat Kota Yogyakarta di Taman Pintar, namun ternyata kompetisi ini bukan milik kemenangan dari penelitian kami. Setelah itu, kami masih bersemangat dan lanjut mengompetisikannya pada OPSI tingkat Nasional, dengan kompetisi ini sayangnya kami belum terpilih. 


Dengan berbagai kegagalan yang telah dialami, tentu itu tidak membuat semangat saya tergoyahkan. Sehingga pada akhir Agustus 2024, telah hadir sebuah kompetisi bergengsi yaitu Lomba Penelitian Belia (LPB) yang mengompetisikan peserta didik antara jenjang SMP dan SMA secara bersamaan. Kemudian, dengan harapan yang terbit akan kemenangan, saya mendaftarkan diri dalam kompetisi ini. Akan tetapi, saya tidak mengikuti LPB bersama partner saya, karena terdapat beberapa faktor yang membuat saya dan patner saya mengambil keputusan untuk tidak kembali bekerjasama untuk mengikuti ajang olimpiade penelitian.


Sebuah berkat datang kepada saya, yang didukung pula dengan suatu prinsip pantang menyerah, maka dalam kompetisi LPB tingkat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, saya berhasil memperoleh predikat juara 2 dengan judul Efektivitas Aplikasi GDevelop 5 dalam Pembuatan Game Edukasi Sejarah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bagi Pelajar, dan menjadi satu-satunya peserta SMP yang juara pada bidang yang saya ikuti. Tentu, hal ini sangat tidak saya sangka dan sungguh membuat saya terharu dan bangga akan diri saya sendiri. Melalui predikat ini, saya mendapatkan undangan untuk mengikuti LPB pada tingkat provinsi se-Indonesia. 


Maka, pada awal bulan Desember, saya dengan penuh kebanggaan membawa judul saya yaitu The Effectiveness of GDevelop 5 in Creating Educational Games on the History of Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat for Students, untuk berangkat dari Kota Yogyakarta ke Universitas Multimedia Nusantara, Gading Serpong, Tangerang dan melaksanakan LPB pada tingkat provinsi dengan sebuah tantangan baru yaitu kompetisi yang mewajibkan seluruh pesertanya untuk menyampaikan penelitian dan menulis makalah dalam Bahasa Inggris. Tentu untuk mencapai tahap ini, sudah banyak hal yang saya persiapkan, mulai dari mengembangkan, memperbaiki makalah, serta berlatih presentasi.


Lomba Penelitian Belia tingkat provinsi, tak hanya sebuah kompetisi biasa, namun ketika saya mengikuti kompetisi ini, saya dapat bertemu dengan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia ke-1 yaitu Ibu Prof. Stella Christie, A.B., Ph.D., Direktur Center for Young Scientist yaitu Ibu Monika Raharti, M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Multimedia Nusantara yaitu Bapak Dr. Ninoek Leksono, M.A., serta tokoh-tokoh hebat lainnya, tak lupa juga teman-teman yang istimewa dari berbagai provinsi di Indonesia. 


Tokoh-tokoh hebat tersebut, juga memberikan materi-materi berharga berkait dengan penelitian ketika acara pembukaan LPB tingkat provinsi. Melalui kebersamaan saya dan teman-teman LPB tingkat provinsi, juga menimbulkan suatu suasana harmoni, dimana kami saling berkenalan satu sama lain, serta saling bertukar ilmu. Alangkah disayangkan, saya belum beruntung pada kompetisi ini, namun karena ketika kompetisi saya berkenalan akrab dengan teman-teman dari perwakilan Sekolah Yayasan Tarakanita se-Indonesia, saat dalam kondisi dimana kami tidak berhasil menjadi juara, kami saling menguatkan dan hal itu membuat rasa kekecewaan kami, tidak menjadi sebuah permasalahan. 


Pada malam terakhir saya berada di Gading Serpong, saya bersama teman-teman perwakilan Sekolah Yayasan Tarakanita (SMA Sint Carolus Bengkulu, SMA Santo Yosef Lahat, dan SMP Sint Carolus Bengkulu) kami berkumpul bersama dan bertukar cerita tentang pengalaman-pengalaman berkesan sebagai sesama yang menggeluti berbagai jenis olimpiade, sehingga pengalaman itu dapat mengembangkan sesama diri kami. 


Momen ini merupakan sebuah momen yang akan selalu saya rindukan dan bermakna bagi masa depan saya di kemudian hari. Melalui kisah ini, kita dapat belajar bahwa kita harus menyikapi setiap kegagalan dengan baik dan semangat pantang menyerah, saling menguatkan sesama dalam kondisi apapun, berani mencoba hal baru, dan masih banyak pelajaran berharga yang dapat diambil. Michael Jordan pernah berkata "Saya telah gagal berulang kali dalam hidup saya, dan itulah mengapa saya berhasil.” Proverbs 23:18 Surely there is a future, and your hope will not be cut off. Philippians 4:13 I can do all things through Christ who strengthens me.

Thank you, and Ciayou!!


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment